Harga Nama baik pedagang

Para pembaca yang budiman kali ini kita akan mengkaji tentang Harga Nama baik seorang pedagang, saya membuat artikel ini karena saya terinspirasi oleh salah satu konsumen saya yang kebetulan ia memempunyai sebuah hutang kepada saya yang akan ia lunasi pada hari yang telah ditentukan.

Kita sama-sama pedagang yang kebetulan ia pedagang sayuran yang masih terbilang kekurangan modal untuk menyediakan dagangannya. Jadi pada suatu ketika ia meminjam uang kepada saya untuk dibuat modal tambahan  kepada saya dan akan dikembalikan pada hari yang telah ditentukan.

Belajar dari pedagang sayur tentang Harga diri

Suatu ketika pada saat hari sudah jatuh tempo untuk melunasi saya menunggu beliau tidak kunjung datang pikir saya mungkin belum ada dana untuk pelunasan hutang, hingga suatu ketika saya sudah tidak merasa menungu lagi ternyata ia datang dengan paras yang penuh dengan kerendahan hati seakan-akan ada sesuatu yang disesalkan, dan pada saat saya buka pembukuan akad hutang piutang maka ia berkta kepada saya kira-kira percakapannya seperti ini:

''Sebelumnya saya minta ma'af  ya pak hari ini saya tidak dagang, dan saya sengaja datang kesini bukan untuk dagang seperti biasa, saya datang kesini hanya mau bilang saya belum bisa bayar hutang saya'' lalu saya tanya agak menggertak ''Lho kenapa pak,''? ya banyak alasan yang harus diceritakan namun itu saya rasa tidak perlu saya ceritakan dan yang paling pokok para pembeli sayuranku kebanyakan ambil barang dahulu, namun hingga sampai saat ini ia belum bayar sayurannya,'' ''lho ko bisa tidak mau bayar gimana thu pak''? Balas saya bertanya, dan ia menjawab ''entah kenapa padahal saya sudah datangi rumahnya tapi istrinya malah tidak keluar padahal yang hutang sayuran kan istrinya, bahkan suaminya bilang : saya tidak takut mati, seakan-akan menantang saya, jadi ya saya tinggal dulu,'' jadi saya kesini hanya mau minta ma'af belum bisa membayar''.

''Saya itu hanya mau menjaga nama baik saya, bagaimana jika saya belum bisa bayar tanpa ada omongan sama sekali, itu sangat saya jaga, terkadang saya thu heran dengan orang yang hutang rokok satu batang diwarung yang tidak mau membayarnya, padahal itukan harga diri kita, bagaimana jika kita sedang sakit yang sangat butuh dengan obat pada waktu malam? Jangankan meteka mau mengambilkan, membukakan pintu saja kemungkinan mereka tak sudi lagi''.

''Berarti harga diri kita dijual hanya dengan seharga rokok satu batang, cobalah jika kita mau berfikir tentu kita tidak mau melakukan hal tersebut jadi jika kita dipercaya orang (seperti diberi pinjaman) maka jangan sampai kita merusak kepercayaan tersebut dengan melupakan hutang-hutang tersebut, ya setidaknya jika ia belum bisa bayar kan ada omongnya kan enak, Nama baik itu tidak bisa dijual karena tidak ada harga yang sebanding dengan hal tersebut, itu menurut saya''. dan saya hanya bisa membalas dengan kata-kata ''emm.. emm..'' (sambil tersentuh dengan motivasi untuk menjaga nama baik)

Dari cerita diatas tentu anda sudah bisa mengambil sebuah kesimpulan secara sederhana bahwa Nama baik itu tidak bisa terbeli karena harga nama baik tidak ada yang sebanding.

Kepercayaan harus dijaga

Maka dari sebagai seorang manusia yang diberi sebuah kepercayaan maka pandai-pandailah menjaganya, jika anda cacat satu kali maka anda akan cacat selamanya, begitu juga misalnya anda dipercaya dan diberi sebuah pinjaman maka jagalah kepercayaan tersebut jangan sampai cacat, jika cacat satu kali maka jangan harap anda akan diberi pinjaman lagi, apalagi jika kita seorang pedagang yang terbilang masih butuh dengan modal, maka kita sendiri yang rugi Karena kita sudah tidak bisa pinjam lagi.

Semoga cerita saya dengan seorang pedagang sayuran diatas memberikan sebuah motivasi yang kuat bagi kita Untuk selalu menjaga sebuah kepercaan atau nama baik, semoga bermanfaat sampai jumpa salam.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Harga Nama baik pedagang"

Post a Comment

Ada pertanyaan? silahkan di kolom komentar